Kekeringan mulai mengancam pertanaman padi di Luwu, Foto di samping adalah salah satu contoh di Desa Tanarigella Kec. Bua. Beberapa lokasi pertanaman di tempat lain juga mengalami hal serupa.
Kondisi tanah yang retak biasanya menyebabkan kurangnya anakan padi, meskipun kemudian diairi dan sampai panen. Hal ini jelas akan mengurangi produksi padi.
Penyebab kekeringan ini adalah karena kurangnya hujan yang turun dan debit air irigasi yang berkurang.
Hal ini mungkin merupakan dampak dari kerusakan hutan pada daerah tangkapan hujan (maksud saya keadaan daerah tangkapan hujan sudah jauh berbeda dari 20 tahun yang lalu). Sementara sarana irigasi masih dalam kondisi baik.
Untuk mengatasi kekeringan ini saya sarankan agar:
- Mencari sumber-sumber air yang masih dapat dipergunakan.
- Mengatur pergiliran air sedemikian rupa agar jagan sampai tanah menjadi retak kemudian mendapat giliran.
- Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang dapat membantu mengatasi masalah kekeringan.