Jumat, 07 Desember 2012

Calon Varietas Padi Sawerigading

Bua, Jumat 7 Desember 2012, Bupati Luwu bersama Pimpinan Muspida melakukan panen padi calon varietas sawerigading pada lokasi demplot seluas 10 Ha. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Beberapa Kepala Dinas, Camat, Kepala Desa Se-Kecamatan Bua, Aparat pertanian dan Kelompok Tani. Calon varieatas padi Sawerigading ini adalah salah satu kontrak kinerja antara Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Luwu dengan Bupati Luwu. 
Kegiatan ini adalah wujud kesungguhan Pemerintah Kabupaten Luwu dalam meningkatkan produksi beras. Untuk maksud tersebut Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten bekerja sama dengan seorang putra luwu yang sudah ternama dalam pengembangan perbenihan padi yaitu Ir. Shagir Sama.
Menurut Ir. Shagir Sama bahwa Calon Varietas Padi Sawerigading adalah merupakan hasil persilangan dari Varietas Celebes, Membramo dan IR-66 dengan rata-rata produktivitas 7,5 ton GKP / ha. Calon varietas ini juga mempunyai kelebihan yaitu tidak disukai tikus, dan jika terserang hama tikus maka tanaman ini cepat pulih. Disamping itu kelebihan lain dari calon varietas ini cepat tumbuh, lebih cepat dari rumput (gulma). Dengan demikian diharapkan calon varietas ini dapat menjadi pilhan petani untuk ditanam di sawah disampaing varietas yang sudah ada.
Pada kesempatan ini Bupati Luwu juga menyerahkan bantuan kendaraan dinas untuk mantri tani berupa motor trail dan mencoba mesin panen combine harvester.


Selasa, 13 November 2012

Kalender Tanam Kab. Luwu 2012 - 2013

’’Saat ini pemerintah telah memberikan panduan ke daerah secara maksimal. Diharapkan, petani yang hendak menanam padi dapat mengikuti kalender musim tanam yang telah disiapkan tersebut karena situasi dan kondisi iklim sudah dirangkum dalam peta kalendar tanam itu yang merupakan hasil koordinasi Kementan dengan BMKG (Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika),” kata Menteri Pertanian, Dr. Ir. Suswono, MMA saat melakukan dialog dengan para Kepala Dinas Lingkup Kementerian Pertanian seluruh Indonesia dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Pertanian (Musrenbangtan) Tahun 2012 pada hari Rabu (23/5/2012). 

Kalender tanam dapat diakses melalui website kementerian pertanian, tetapi untuk mempermudah maka kami rangkum agar lebih mudah diakses khusunya bagi pemerhati pertanian di Kab. Luwu. Ada 3 hal yang kami anggap penting untuk diketahu yaitu :
  1. Kalender Tanam dalam bentuk peta dapat didownload disini.
  2. Kalender Tanam dalam bentuk tabel yang dibagi berdasarkan kecamatan, dapat didownload disini
  3. Kebutuhan pupuk tiap kecamatan yang ditampilkan dalam bentu tabel. Kami hanya menampilkan kebutuhan pupuh yang didasari pada penggunaan pupuk NPK yang bersubsidi. Tabel tersebut dapat didownload disini.

Harapan saya, meskipun sudah ada kalender sebagai pebagai pedoman, tetapi  kita masih tetap mempertimbangkan ketersediaan air, hama dan penyakit dalam menetapkan jadwal tanam kita.

Selasa, 23 Oktober 2012

Indeks Kelaparan Golbal (GHI) 2012

Apakah Negara kita sudah bebas dari kelaparan? Jawabnya tidak. Bahkan negara kita ternasuk rawan kelaparan. Indikator negara dengan berbagai tingkatan terhadap ancaman keparan dikeluarkan oleh lebaga dunia yang bernama IFPRI yang dikenal dengan nama GHI.
Global Hunger Index adalah salah satu metode untuk membandingkan antara satu negara dengan negara lain. Dengan demikian kita memahami kondisi bangsa kita, baik dalam hal kelbihan maupun kekurangan sekaligus dapat belajar dari kemajuan bangsa lain. Tentu dalam hai ini jika ada kekurangan tidak serta-merta menyalahkan pemerintah, tetapi setiap komponen bangsa mempunyai tugas dan fungsi masing-masing dalam mengurangi indeks kelaparan suatu wilayah. Setiap komponen bangsa, mulai dari petani, pedagang, industri pangan, ulama, petugas kesehatan, perwakilan rakyat, PNS dalam tugasnya masing-masing hingga pemeritah sebagai pengambil kebijakan.
Oktober 2012 ini, telah diterbitkan GHI yang menampatkan negara kita Indonesia sebagai negara rawan pangan (kategori "serious"). Dalam pembagiannya ada 5 tingkatan dan dari lima tingkatan tersebut dibagi dua yaitu negara dengan GHI 0-4,9 yang relatif aman dari bahaya kelaparan dan >= 5. Dari negara-negara dengan GHI >=5 Indonesia menduduki rangking 30 dengan angka indeks 12,0; philipina rangking 31 dengan angka indeks 12,2. Diatas negara kita ada Malaysia pada rangking 3 dengan angka indeks 5,2; Tahiland pada rangking 18 dengan angka indeks 8,1 dan Vietnam pada rangking 26 dengan angka indeks 11,2.
Grafik perkembangan GHI untuk negara Asia Timur, Asia Selatan dan Asia Tenggara dapat dilihat pada grafik beikut :
Data mengenai Indeks Kelaparan Global yang dikeluarkan oleh Lemabaga Duna IFPRI (International Food Policy Research Institute) dapat diunduh disini


Jumat, 05 Oktober 2012

Indeks Kelaparan Global


Negara Kita masih rawan kelaparan ? 

Membandingkan kemajuan negara kita dibandingkan dengan negara lain atau 
negara tetangga mungkin perlu dilakukan sebagai cermin dalam mengukur 
capaian kemajuan pembangunan. Salah satu bidang yangdapat dijadikan 
tolak ukur dari sekian banyak sudut pandang adalah Indeks Kelaparan Global.  Hal ini menjadi pilihan saya karena menurut saya (yang mungkin berbeda 
dengan pendapat anda) masih banyak (relatif) kasus kelaparan di negara 
kita baik yang kita lihat sendiri maupun ditayangkan melalui  televisi, 
maupun media massa lainnya. Dipadang dalam perspektif statistik tentu 
ada angka entah berapa persen, tetapi bagi keluarga yang mengalami bisa 
jadi itu artinya "laksana ayam mati dilumbung padi".  Dia melihat banyak  makanan disekitarnya tapi itu bukan miliknya, tidak terjangkau, bahkan 
raskin pun  harus ditebus dengan Rp. 1.000,- per kilogram..

Indeks Kelaparan Global (Global Hunger Index = GHI) adalah alat 
statistik yang multidimensi yang  digunakan untuk menggambarkan 
keadaan situasi kelaparan pada suatu negara. GHI mengukur kemajuan  dan kegagalan dalam perang global melawan kelaparan. GHI diperbarui 
setahun sekali.
Indeks ini diadopsi dan dikembangkan lebih lanjut oleh International Food 
Policy Research Institute (IFPRI). GHI tahun  2011dihitung untuk 122 negara 
berkembang dan negara dalam transisi , 81 diantaranya  peringkat aman.
Setiap tahun, laporan GHI berfokus pada topik utama: pada tahun 2010 Indeks 
menyoroti  kekurangan gizi anak usia dini antara anak-anak muda. 
GHI 2011 berfokus pada peningkatan  harga pangan yang lebih tidak stabil 
dari tahun-tahun terakhir dan dampak perubahan ini terhadap kelaparan  dan kekurangan gizi. Laporan ini menyimpulkan bahwa kenaikan harga dan 
volatilitas harga mengurangi  pengeluaran rumah tangga miskin pada berbagai 
barang dan jasa penting dan mengurangi kalori yang  mereka konsumsi. Gizi
masyarakat miskin juga dipengaruhi oleh pilihan mereka untuk beralih ke yang  lebih murah, berkualitas rendah, dan kurang mikronutrien.

Untuk mencerminkan sifat multidimensi kelaparan, GHI menggabungkan 
tiga indikator berbobot sama  dalam satu nomor indeks:
  1. Gizi: proporsi gizi sebagai persentase dari populasi (mencerminkan pangsa penduduk dengan  asupan kalori cukup); 
  2. Anak kurus: proporsi anak-anak muda dari usia lima tahun yang berat badannya (berat badan  rendah untuk usia mencerminkan wasting, pertumbuhan terhambat, atau keduanya), yang merupakan  salah satu indikator gizi anak, dan 
  3. Kematian anak: angka kematian anak-anak muda dari usia lima tahun (sebagian mencerminkan  sinergi fatal asupan makanan tidak memadai dan lingkungan yang tidak sehat).

Indeks GHI peringkat negara pada skala 100-poin. Nol adalah skor yang terbaik 
(kelaparan tidak ada),  dan 100 adalah yang terburuk, walau ini tidak tercapai dalam praktek.

Grafik GHI untuk wilayah Asia Selatan, Timur dan Tenggara 
dari tahun 1990 s/d 2011 di atas  menunjukkan bahwa 
bahwa Negara Kita meskipun masih dalam kategori "rawan", 
tetapi sudah ada  kemajuan dari periode sebelumnya. 
Cuma kita kalah cepat dari Philipina dan Vietnam. 

Senin, 01 Oktober 2012

Kekeringan Mengancam Pertanian


Kekeringan mulai mengancam pertanaman padi di Luwu,  Foto di samping adalah salah satu contoh di Desa Tanarigella Kec. Bua. Beberapa lokasi pertanaman di tempat lain juga mengalami hal serupa.
Kondisi tanah yang retak biasanya menyebabkan kurangnya anakan padi, meskipun kemudian diairi dan sampai panen. Hal ini jelas akan mengurangi produksi padi.
Penyebab kekeringan ini adalah karena kurangnya hujan yang turun dan debit air irigasi yang berkurang. 
Hal ini mungkin merupakan dampak dari kerusakan hutan pada daerah tangkapan hujan (maksud saya keadaan daerah tangkapan hujan sudah jauh berbeda dari 20 tahun yang lalu). Sementara sarana irigasi masih dalam kondisi baik.

Untuk mengatasi kekeringan ini saya sarankan agar:
  1. Mencari sumber-sumber air yang masih dapat dipergunakan.
  2. Mengatur pergiliran air sedemikian rupa agar jagan sampai tanah menjadi retak kemudian mendapat giliran.
  3. Melakukan koordinasi dengan pihak-pihak yang dapat membantu mengatasi masalah kekeringan.

Selasa, 11 September 2012

Pangan Organik

Pangan organik adalah bahan makanan yang diproduksi menggunakan metode yang tidak melibatkan masukan sintetis moderen seperti pestisida sintetis dan pupuk kimia . Makanan organik juga tidak diproses menggunakan iradiasi, pelarut industri, atau bahan kimia tambahan.
Saat ini, Uni Eropa, Amerika Serikat, Kanada, Jepang dan banyak negara lain termasuk negara kita tercinta, Indonesia, mengharuskan produsen untuk memperoleh sertifikasi khusus untuk pemasaran Pangan organik. Dalam konteks aturan ini, pangan organik adalah makanan yang diproduksi dengan cara yang sesuai dengan standar organik yang ditetapkan oleh pemerintah dan atau organisasi internasional.
Pangan organik tidak hanya dari tanaman, jika pangan tersebut dari ternak, maka ternak harus dipelihara dengan akses rutin ke padang rumput dan tanpa penggunaan antibiotik atau hormon pertumbuhan. Demikian halnya dengan ikan.
Pangan organik juga bukan dari organisme yang dimodifikasi secara genetik.
Pangan organik yang harus bebas dari buatan aditif makanan, bahan kimia , iradiasi makanan, dan bahan dimodifikasi secara genetik. Pestisida diperbolehkan asalkan yang tidak sintetis.
"Kenal petanimu, kenal makananmu", mungkin adalah moto yang dapat digunakan dalam pengembangan pangan organik. Kemudian tulislah 2-3 kalimat yang dapat dipetik dari moto diatas.

Jumat, 31 Agustus 2012

Penyaluran Pompa Air

Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kab. Luwu, dalam waktu dekat akan menyalurkan 3 unit pompa air bantuan pemerintah dari Ditjen PSP Kementerian Pertanian

Zakat Pertanian, Solusi masalah pertanian.

Dalam usaha pertanian, adanya gagal panen atau puso adalah hal yang biasa terjadi. Bagi insatansi statistik dapat diketahui dengan nilai kerusakan sekian persen. Sehingga dapat diketahui seberapa parah kegagalan panen pada suatu wilayah. Namun bagi petani yang mengalami kegagalan panen, berarti kesulitan hidup selama satu musim tanam bahkan satu tahun, utang tidak terbayar dan lain lain.
Umumnya penyebab kegagalan panen atau puso adalah kekeringan, hama, dan kebanjiran.
Namun disisi lain selalu ada petani yang berhasil atau tidak mengalami gangguan dalam usahanya. Petani yang berhasil inilah yang membantu petani yang kurang beruntung melalui pembayaran zakat pertanian.
Dengan pengelolaan zakat pertanian yang baik diharapkan:
1. Petani tidak ragu dalam usaha pertanian karena dia yakin jika seandinya gagal panen pun ada yang menjamin kesejahterannya.
2. Profesi petani akan diminati generasi muda karena ada jaminan kepastian hasil.
3. Semangat pertanian tumbuh dengan semangat gotong royong yang tinggi.
Dengan dukungan BAZ yang ada pada setiap kabupaten dan lebih lebih bila berkoordinasi hingga tingkat propinsi maka dampak  kegagalan panen dapat diatasi meskipun kegagalan itu merata pada satu kabupaten.

Rabu, 15 Agustus 2012

Penyaluran Hand Traktor 2012



Penyaluran Hand Traktor pengadaan TA. 2012 pada Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Luwu kepada 114 Kelompok tani penerima pada 19 Kecamatan dan 114 desa. Rencana penyaluran tahap I ini dilaksanakan pada Peringatan HUT kemerdekaan RI tanggal 17 Agustus 2012.
Harapan Kepala Dinas kepada Kelempok Tani Penerima adalah :
  1. Agar handtraktor ini dipergunakan sebaik-baiknya kepada semua anggota kelompok tani, jangan monopoli ketua saja.
  2. Agar handtraktor bantuan pemerintah ini dirawat sebaik-baiknya sebagaimana milik sendiri sehingga dapat dipergunakan dalam jangka waktu yang lama.
  3. Agar dalam pengelolaan handtraktor tersebut dapat berkembang, maksudnya jika tahun ini dapat 1 unit maka diharapkan 2-3 tahun kedepan kelompok tani tersebut dapat membeli sendiri handtraktor sehingga kelompok tersebut memiliki tambahan traktor dari usaha mandiri.

Selasa, 10 Juli 2012

Catchment area suli-larompong

Dua kali banjir di daerah Suli -Larompong dalam tahun ini perlu dicermati.
Mengapa? Diandingkan dengan  daerah lain  di Luwu seperti tiga sungai terpanjang di Luwu yaitu sungai Cilallang , Bua, dan Lamasi tidak mengalami banjir. Ini pertanda mungkin ada ketidakseimbangan alam pada daerah tangkapan hujan pada hulu sungai didaerah tersebut.
Kerusakan hutan pada daerah hulu sebenanya dapat diperkirakan dengan menghitung volume kayu yang diperdagangkan dengan kemampuan hutan menyediakan kayu.
Disamping itu juga ada Kebutuhan kayu untuk bahan rumah penduduk sekitar kawasan sekitar daerah tangkapan hujan. Hal ini berhubungan dengan pertumbuhan penduduk dikawasan tersebut.
Tidak hanya kerusakan hutan; Bisa juga penyebab banjir karena perobahan penggunaan lahan pada daerah tangkapan. Biasanya dari tanaman pohon buah-buahan dan tanaman perkebunan alih fungsi menjadi tanaman padi ladang, jagung atau sayuran.

Senin, 11 Juni 2012

Demplot Mantri Tani Kec. Ponrang Kab. Luwu

Dalam rangka menindak lanjuti arahan Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Peternakan Kabupaten Luwu, bahwa setiap mantri tani hendaknya mempunyai satu demplot percontohan, maka mantri tani Kec. Ponrang saudara Anwar Apen, SP menerangkan demplotnya sebagai berikut:

1. Lokasi : Kelompok Tani Lumi Subur, Desa Tirowali Kecamatan Ponrang
2. Tanggal Tanam : 1 April 2012
3. Varietas : Inpari 13
4. Luas : 1 ha
5. Jarak Tanam : 10 x 20 cm (legowo 4:1)

6. Perlakuan :
  • Biohara plus = 0,40 ha (4 liter / ha)
  • Biohara  = 0,10 ha ( 4 liter / ha)
  • Super Biota Plus = 0,50 ha (2 liter / ha)
7. Dosis Pupuk : 
  • Urea = 150 kg /ha
  • NPK Phonska = 200 kg/ha
  • NPK Elang = 200 kg/ha
8. RENCANA PANEN : 7 Juli 2012

Jumat, 03 Februari 2012

Upah Buruh Tani

 

Buruh Tani

Badan Pusat Statistik mencatat upah nominal harian buruh tani nasional pada Januari 2012 sebesar Rp 39.322 per hari. Angka ini naik 0,32 % dibanding Desember 2011, yaitu Rp 39.599.

Buruh tani termasuk dalam kelompok masyarakat berpenghasilan rendah. "Semakin tinggi upah riil maka daya beli upah buruh akan meningkat.

Selama Januari 2012 juga terjadi peningkatan rata-rata harga pada seluruh kelompok kualitas gabah di tingkat petani. Dibanding bulan sebelumnya terjadi kenaikan pada harga gabah kualitas gabah kering panen (GKP) sebesar 7,86 %, kualitas gabah kering giling (GKG) 5,03 %.

BPS juga mencatat upah buruh bangunan (konstruksi) secara nominal mengalami kenaikan 0,88 % pada Januari 2012 dibandingkan Desember 2011. Nominal peningkatan yaitu dari Rp 63.152 menjadi Rp 63.215 per hari. Begitupun dengan upah pembantu rumah tangga (PRT) secara nominal juga mengalami peningkatan 0,37 % menjadi Rp 296.298 dari Rp 295.692.

Sumber : www.detik.com

Selasa, 31 Januari 2012

Panen Padi Percontohan

IMG3453A

Belopa, Selasa 31 Januari 21012, Petak percontohan pertanaman padi yang berlokasi di samping Kantor Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Peternakan Kab. Luwu dipanen. Hasil Ubinan menunjukkan 7 ton / ha GKP untuk Varietas INPARI 13. Padi tersebut ditanam dengan cara tabela pada tanggal 28 Oktober 2011, dengan demikian umur tanaman adalah 94 hari. Padi tersebut ditanam hanya menggunakan pupuk organik granul dan PPC organik.

Semangka Kuning di Luwu

Masyarakat sudah lama mengenal semangka merah, ternyata ada juga semangka kuning. Warna kulitnya kuning dan warna dagingnya dari kuning puca...