Senin, 02 Agustus 2010

Pola Hujan di Luwu

Pola hujan di Luwu, berbeda dengan kebanyakan daerah di Sulawesi Selatan. Rata-rata Curah Hujan tertinggi pada Bulan Mei - Juni, dan rata-rata curah hujan terendah pada Bulan September - Oktober. Oleh karena itu beberapa ahli pertanian menggolongkan daerah ini kedalam sektor peralihan.

Sesungguhnya bagi kebanyakan orang bahkan para ahli sulit memperdiksi keadaan hujan di Luwu. Saat ini sepanjang Bulan Juni dan Juli 2010 curah hujan yang tinggi, angin yang kencang dan cuaca hujan dan mendung sepanjang hari membuat tanaman padi pada daerah ini banyak yang mengalami gagal panen, karena tanaman rebah, gabah tidak dapat dijemur, gabah tidak laku dan bahkan hamparan sawah yang ditinggalkan tenaga panen. Sudah umum di daerah ini tenaga panen didatangkan dari luar daerah, dan tenaga panen ini hanya mau memanen sawah yang produksinya berkualitas baik karena upahnya berdasarkan sistem bagi hasil 6 : 1.

Pola hujan yang tidak menentu bagi sebagian orang bahkan ahli pertanian di Luwu ini sebenarnya masih dapat diprediksi jika dilakukan pengamatan dan pendataan yang benar.

Menurut pendapat saya yang didasari pada pengalaman mengumpulkan data curah hujan dari tahun 2000 s/d 2005 didapatkan setidaknya lima pola hujan di Luwu sebagai berikut:
1. Pola hujan yang umum.
2. Pola hujan dengan pengaruh elnino
3. Pola hujan dengan pengaruh elnino lemah.
4. Pola hujan dengan pengaruh lania.
5. Pola hujan dengan pengaruh lanina lemah.


Penentuan kondisi iklim yang dipengaruhi oleh el-nino dan lanina menjadi kewenangan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG).

Pengembangan Pisang Cavendish di Kecamatan Larompong Selatan

Pada tahun 2022 Kecamatan Larompong Selatan mendapatkan batuan pemerintah berupa bibit pisang cavendish. Bantuan bibit tersebut adalah bibit...