Penyakit antraks atau radang limpa merupakan penyakit yang disebabkan oleh Bakteri Bacillus anthracis pada kebanyakan spesies hewan seperti sapi, kerbau, kambing, domba,kuda,babi, rusa,burung unta. Antraks telah tersebar
diseluruh dunia terutama di negara tropis namun umumnya terbatas pada
beberapa wilayah saja. Antraks disebabkan oleh Bacillus anthracis, dan
bakteri ini dapat membentuk spora bila terdedah udara dan tahan hidup
hidup di tanah, di lingkungan yang panas dan bahan kimia atau
desinfektan. Apabila terjadi perubahan ekologik seperti datangnya musim
hujan, spora yang semula bersifat laten akan berkembang dan meningkat
populasinya.
Sumber utama penularan antraks pada hewan adalah tanah
yang tercemar dan air yang masuk tubuh melalui luka, terhirup bersama
udara atau tertelan.
Gejala yang menciri akibat serangan antraks adalah
gejala septisemia yang ditandai adanya kematian mendadak dan perdarahan
bersifat sianotik dari lubang-lubang alami. Di daerah endemik,
terjadinya kematian mendadak pada sapi harus diwaspadai ada kemungkinan
terserang antraks.
1. Tidak menyembelih hewan sendiri (diluar Rumah Potong Hewan).
2. Melaporkan ke instansi terkait jika ada hewan demam tinggi atau mati mendadak.
3. Membeli daging dan jeroan hanya pada tempat penjualan daging yang resmi.
4. Memasak daging dengan sempurna atau matang
5. Hindari memakan daging tercema antraks
Makassar (ANTARA News) 30 Maret 2010 melaporkan bahwa Virus antraks menyerang warga Desa Tenrigangkae, Kecamatan
Mandai, Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, bahkan tiga orang tewas
karena terinfeksi. Bahkan, tiga warga yang terlibat dalam pemotongan sapi
pada 19 Maret 2010 lalu langsung meninggal, kulit melepuh dan luka di
tangan. Satu ibu hamil dinyatakan diare dan satu keluarga gatal-gatal.