Rabu, 28 Desember 2011
Pupuk Organik (1)
Pupuk organik dibutuhkan untuk memperbaiki sifat fisik tanah terutama struktur tanah sehingga tanah menjadi lebih baik untuk pertumbuhan tanaman. Aplikasi pupuk organik dilakukan sesaat sebelum pengolahan tanah awal. Dengan demikian diharapkan pupuk organik tersebut tercampur dengan tanah sehingga tanah menjadi remah menjadi lebih baik dalam hal aerasi dan drainase tanah, serta perbiakan dalam biologi tanah. Disamping itu pupuk organik mengandung unsur hara mikro dan sangat sedikit unsur hara makro. Unsur hara makro pada pupuk organik sangat sedikit bahkan sehingga tidak mampu untuk memenuhi pertumbuhan tanaman secara intensif. Kebutuhan pupuk organik pada lahan sekurang-kurangnya 2 ton/ha. Untuk mempermudah kita taburkan pupuk organik 5 cm s/d 10 cm di atas permukaan tanah kemudian diolah.
Lahan yang membutuhkan pupuk organik utamanya pada pertanaman dengan panen 100% bagian tanaman (dicabut sampai ke akarnya) seperti bayam, kangkung, singkong, ubi jalar dan lain-lain. Lahan yang juga sangat membutuhkan pupuk organik adalah lahan yang sawah cetak baru. Sedangkan lahan yang dipanen hanya membawa sebagian kecil massa tanaman tidak terlalu memerlukan pupuk organik seperti sawah, lahan rumput ternak.
Pupuk Organik Cair, Bagaimana ?
Dalam pandangan saya POC itu adalah harga yang mahal yang dibayar oleh petani. Yang jelas POC tidak memperbaiki struktur tanah, lebih banyak kandungan airnya dari pada hara. Sekali lagi kami ingatkan untuk tidak mengandalkan pupuk organik yang ditambahkan ke lahan sebagai sumber hara makro. Fungsi Pupuk Organik utamanya pada dua hal yaitu perbaikan fisik tanah dan perbaikan biota tanah.
Senin, 12 Desember 2011
Bertanam Mangga di Pekarangan
Menanam di pekarangan rumah memerlukan kiat tersendiri. Terutama dalam mengelola luas lahan yang terbatas tersebut. Untuk tanaman mangga seperti mangga arum manis perlu disediakan lahan sedikitnya 2 m x 2 m.
Syarat tumbuh lain adalah ketinggian lokasi sampai dengan 500 m dari permukaan lain, drainase lancar. Selebihnya dapat ditanyakan pada penyuluh setempat.
Bibit yang ditanam sebaiknya dari hasil okulasi, cangkok, atau sambung pucuk.
Lubang tanam dibuat dengan ukuran 60 cm x 60 cm x60 cm, kemudian bibit ditanam dan ditimbun dengan tanah dicampur dengan pupuk organik. Tekan tanah di sekitar batang dan pasang kayu penyangga tanaman.
Tunggu dua tahun mudah-mudahan mangganya berbuah. Untuk mangga arum manis dapat dibedakan berdasarkan ukuran. ukuran besar > 400 gr, medium 350-399 gr, kecil 300-349 gr dan sangat kecil 250-299 gr.
Minggu, 04 Desember 2011
Sagu : Antara Budaya dan Ketahanan Pangan
Sagu adalah bahan utama pangan bagi masyarakat Luwu sejak zaman kerajaan (mungkin prasejarah) hingga tahun 1960-an. Kemudian berubah menjadi makanan bagi kaum papa dan beras menjadi makanan bagi kaum berada di Luwu. Kemudian pada saat sekarang ketika pertanaman sagu mulai berkurang, sagu hanya dikonsumsi sekali-sekali. Khusus bagi penderita diabetes, bisa ini jadi makanan utama karena karbohidratnya lambat dicerna.
Sagu tumbuh dan berkembang sebagai bagian dari budaya masyarakat Luwu dan memiliki ciri khas yang berbeda dengan daerah lain di Indonesia.
Perbedaan yang paling menonjol adalah di daerah ini telah ditemukan (sejak zaman dahulu) sudah ada hasil olahan semacan roti dari sagu yang namanya “dange”. Alat untuk membuat dange yang namanya “dangeang”.
Yang seperti ini sebaiknya didaftarkan sebagai kekayaan budaya Luwu agar tidak diklaim oleh daerah lain.
Senin, 14 November 2011
KOMODITAS STRATEGIS
Fokus komoditas stategis / unggulan yang dikembangkan secara nasional mencakup 32 jenis yaitu:
- Tanaman Pangan: padi, kedele, jagung, ubi kayu dan kacang tanah;
- Tanaman Hortikultura : kentang, cabe merah, bawang merah, mangga, manggis, pisang, anggrek, durian, rimpang dan jeruk,
- Tanaman Perkebunan : kelapa sawit, karet, kelapa, kakao, kopi, lada, jambu mete, tanaman serat, tebu, tembakau dan cengkeh;
- Peternakan : sapi potong, kambing, domba, babi, ayam buras dan itik.
Namun demikian diberikan keleluasaan bagi daerah untuk mengembangkan komoditas spesifik lokasi (seperti komoditas pala, gambir, sagu, kerbau dan lainnya) dengan syarat adanya analisis dan justifikasi yang kuat dari daerah terhadap komoditas spesifik lokasi dimaksud sehingga benar-benar layak untuk dikembangkan.
Komoditas Strategis Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian ditetapkan 12 komoditi yaitu : padi/beras, beras ketan, ubi kayu, jagung, kelapa, kakao, jarak pagar, jeruk, manggis, bawang merah, temu lawak, sapi.
Sumber: Ditjen P2HP Kementerian Pertanian
Kamis, 10 November 2011
Kebutuhan Benih Sayuran Dataran Rendah
No.
|
Jenis Tanaman
|
Klp Varietas
|
Cara Tanam
|
Benih/ha
|
1.
|
Cabe Besar
|
Lokal
|
Semai
|
300 gr
|
Hibrida
|
Semai
|
150 gr
| ||
2.
|
Cabe Rawit
|
Lokal
|
Semai
|
200 gr
|
Hibrida
|
Semai
|
150 gr |
Sabtu, 08 Oktober 2011
Petani Nakal
- Petani nakal itu adalah petani yang tidak memanfaatkan bantuan negara kepadanya. Yang dicari atau diharapkan dari bantuan itu adalah uang tunai. Bantuan yang lain seperti benih, dan pupuk tidak digunakan bahkan dibiarkan terlantar, sementara uang tunai tersebut dipergunakan untuk keperluan yang tidak sesuai dengan anjuran. Petani ini sadar betul akan kesalahan yang dilakukan, tetapi juga faham bahwa pemerintah tidak akan menuntutnya kepengadilan karena kesalahannya tersebut.
Kamis, 06 Oktober 2011
Potret Petani di Luwu
Senin, 08 Agustus 2011
Pengentasan Kemiskinan
Selasa, 19 Juli 2011
Pertanian Berkelanjutan
Jumat, 08 Juli 2011
Krisis Pangan masih mengancam
JAKARTA - Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) memperkirakan krisis pangan akan terus mengancam Indonesia. Pasalnya, berbagai sektor tidak mendukung industri pertanian. Contohnya, sektor perbankan yang belum bersahabat dengan pertanian.
"Sekarang, kalau kita ke bank sebagai pengusaha yang bergerak dibidang pertanian selalu ditolak,” ujar Ketua Bidang Pertanian dan Agribisnis BPP Hipmi, Yulizar Azhar, dalam keterangan tertulisnya, di Jakarta, Jumat (8/7/2011).Baca selengkapnya . . .
Kamis, 07 Juli 2011
Pengawasan Pupuk dan Pestisida
Kamis, 30 Juni 2011
Pengembangan Cabe di Larompong
Kegiatan dimulai tahun 2009 dengan demplot "35 are" kemudian berkembang karena masyarakat sekitar melihat manfaat dari bertanam cabe. Kelompok ini sempat menikmati harga cabe Rp. 30.000 / kg. Dengan harga tersebut dapat menyerap tenaga panen dengan biaya panen Rp. 2.000 /kg.
Selasa, 21 Juni 2011
Pupuk Organik
Selasa, 07 Juni 2011
10 Kiat Untuk Konservasi Tanah
Konsep konservasi tanah dilaksanakan dengan menerapkan strategi untuk mencegah tanah dari semakin terkikis dan mencegah dari kehilangan kesuburannya karena adanya perubahan yang merugikan dalam komposisi kimianya. Berikut adalah beberapa cara untuk melestarikan tanah.
10 kiat untuk melestarikan Tanah
- Tanam Pohon: Kita semua tahu bahwa akar pohon kuat berpegang pada tanah. Seperti pohon tumbuh tinggi, mereka juga mempunyai perakaran lebih ke dalam tanah. Sebagian akar pohon menyebar jauh ke dalam lapisan tanah, mereka berkontribusi pada pencegahan erosi tanah. Tanah yang berada di bawah penutupan vegetatif hampir tidak terkikis karena hujan yang dapat menyebabkan pengikisanm karena terhalang oleh dedaunan baik yang masih di pohon ataupun yang sudah gugur.
- Pembuatan Teras: pembuatan teras (terasering) adalah salah satu metode yang sangat baik dari konservasi tanah. Teras adalah bagian diratakan dari daerah perbukitan yang ditanami. Karena struktur yang unik, ia mencegah aliran permukaan air yang cepat. Terasering memberikan penampilan layaknya daratan sehingga memperlambat erosi tanah. Halangan kering adalah metode yang digunakan untuk membuat teras di mana susunan batu dibuat sebagai penghalang tanpa menggunakan semen untuk bahan pengikat.
- Olah Tanah Bijaksana: Proses pengolahan tanah bermanfaat dalam menggemburkan tanah sehingga sesuai untuk pertumbuhan tanaman, disamping itu juga untuk mencampur pupuk di dalam tanah, membuat bedengan dan mempersiapkan tempat pesemaian. Namun kegiatan pengolahan tanah dapat menyebabkan pemadatan tanah, kehilangan bahan organik di dalam tanah dan kematian organisme di dalam tanah. Oleh karena itu harus dapat diketahui cara pengolahan tanah yang tepat sesuai dengan kondisi lahan yakni dapat dengan olah tanah sempurna, olah tanah minimum atau tanpa olah tanah.
- Membajak sesuai kontur: ini praktek pertanian di lereng memperhitungkan kemiringan dan elevasi tanah di lereng. Membuat bedengan harus disesuaikan dengan garis kontur lereng. Metode ini membantu dalam memperlambat limpasan air dan mencegah tanah dari hanyut di sepanjang lereng. Membuat bedengan atau membajak juga membantu dalam perkolasi air ke dalam tanah.
- Rotasi tanaman: Rotasi tanaman adalah metode pertumbuhan serangkaian tanaman berbeda di suatu daerah secara berurutan. Rotasi tanaman juga membantu dalam perbaikan struktur tanah dan kesuburan. Beberapa patogen cenderung untuk berkembang dalam tanah jika tanaman yang sama ditanam berurutan. Budidaya terus-menerus dengan tanaman yang sama juga menyebabkan ketidakseimbangan dalam kesuburan tanah. Untuk mencegah efek buruk tersebut, rotasi tanaman perlu diterapkan.
- PH tanah: PH tanah merupakan salah satu faktor penentu ketersediaan nutrisi dalam tanah. Penyerapan nutrisi dalam tanaman juga diatur sampai batas tertentu, oleh pH tanah. Kontaminasi tanah dengan penambahan polutan asam dan hujan asam memiliki efek buruk pada pH tanah. Tanaman yang ditaman pada lahan dengan PH yang tidak sesuaa akan merana dan bahkan mati.Oleh karena itu pemeliharaan nilai pH yang paling sesuai, penting untuk konservasi tanah.
- Air tanah: Kita menyiram tanaman air, Kita mengairi pertanaman, tapi apakah kita mengairi tanah? Jika jawabannya tidak, berarti sudah saatnya kita mengadopsi metode penyiraman tanah sebagai ukuran konservasi tanah. Penyiraman tanah bersama dengan tanaman adalah cara untuk mencegah erosi tanah yang disebabkan oleh angin.
- Manajemen Salinitas: Salinitas tanah yang disebabkan oleh akumulasi garam yang berlebihan, memiliki efek negatif terhadap metabolisme tanaman dalam tanah. Salinitas tanah yang merugikan kehidupan vegetatif dalam tanah. Kematian vegetasi terikat menyebabkan erosi tanah. Oleh karena itu, manajemen salinitas merupakan salah satu cara langsung untuk melestarikan tanah.
- Organisme Tanah: Organisme seperti cacing tanah harus lebih diperhatikan dalam pengelolaan lahan. Cacing tanah, memperbaiki aerasi tanah sekaligus meningkatkan ketersediaan macronutrients dalam tanah. Mereka juga meningkatkan porositas tanah. Organisme tanah membantu meningkatkan kesuburan dan merupakan unsur dalam konservasi tanah.
- Menanam Tanaman Asli: Penanaman tanaman asli diketahui bermanfaat untuk konservasi tanah. Tanaman asli pada suatu daerah lebih sesuai sehingga mudah tumbuh tanpa perawatan yang intensif yang selanjutnya akan mempercepat penutupan tanah.
Rabu, 25 Mei 2011
Kriteria Wilayah Rawan Banjir dan Kekeringan
Pembagian Musim Di Luwu
Mengapa di Luwu lebih banyak hujan pada musim kemarau dibandingkan pada musim hujan ?
Di negara kita dalam hubungannya dengan klimatologi hanya dikenal dua musim yaitu musim hujan (MH) dan musim kemarau (MK). Musim hujan terjadi mulai bulan Oktober sampai Maret (Omar) dan musim kemarau dimulai bulan April sampai September (Asep).
Letak Geografis Luwu diujung Utara Teluk Bone, di sebelah Barat terdapat Pegunungan Latimojong, menyebabkan pada musim hujan awan yang terbawa oleh angin muson barat turun menjadi hujan di wilayah barat, sedang di daerah Luwu hanya dilalui awan sisa yang masih tinggi dan masih memerlukan pendinginan dan waktu untuk menjadi hujan.
Pada bulan Maret mulai bertiup angin dari tenggara sehingga angin dengan awan masuk melalui Teluk Bone. Pada saat itulah puncak hujan di Luwu dan makin ke Utara wilayah Luwu intensitas hujan makin tinggi. Puncak hujan di Luwu termasuk Luwu Utara dan Timur terjadi antara bulan April dan Juni.
Rabu, 11 Mei 2011
Peta Iklim Sulawesi Selatan & Barat
Tata guna lahan yang direkomendasikan untuk berbagai tipe iklim sebagai berikut :
Seandainya gambar disamping terlalu kecil maka dapat diunduh disini.
Senin, 31 Januari 2011
Pangan Aman di Luwu
Senin, 24 Januari 2011
Pengembangan Anggrek di Luwu
Kabupaten Luwu, adalah salah satu daerah yang cocok untuk pengembangan anggrek. Hal ini disebabkan karena kondisi iklim yang sifatnya lembab dan banyak hujan. Ciri utama daerah yang beriklim lembab dan banyak hujan adalah adanya lumut yang tumbuh di pohon-pohon terutama pada pohon di hutan. Sebagai contoh ialah adanya anggrek yang tumbuh secara alami pada hutan di Kabupaten Luwu.
2. Sebagai tempat percontohan penangkaran anggrek.
Kedepan sangkar anggrek ini dikembangkan dengan memperbanyak koleksi anggrek terutama anggrek yang diperoleh dari alam Kabupaten Luwu. Oleh karena itu seandainya ada masyarakat yang mau berpartisipasi dan melestarikan anggrek di Luwu, dapat mengirimkan koleksi anggreknya untuk ditangkarkan disini. Tahu ini beberapa koleksi dari Petani Walenrang ditangkarkan dan sekaligus diikutkan pada PF2N.
Penataan Tata Ruang Luwu - Pendekatan Multi Sektor
Semangka Kuning di Luwu
Masyarakat sudah lama mengenal semangka merah, ternyata ada juga semangka kuning. Warna kulitnya kuning dan warna dagingnya dari kuning puca...
-
Berikut ini adalah Peta Iklim Sulawesi Selatan yang sekarang ini telah menjadi dua Provinsi yaitu Sulawesi Selatan dan Sulawesi Barat....
-
Apakah Negara kita sudah bebas dari kelaparan? Jawabnya tidak. Bahkan negara kita ternasuk rawan kelaparan. Indikator negara dengan berba...